Jakarta, CNBC Indonesia – PT PGN Tbk (PGAS) menargetkan pembangunan Jaringan Gas (Jargas) Rumah Tangga (RT) bisa mencapai 2,5 juta sambungan. Dengan adanya Jargas ini, dinilai bisa membantu pemerintah menyalurkan distribusi subsidi tepat sasaran.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari menyebutkan pihaknya saat sudah berkomunikasi secara intens dengan pemerintah untuk mendorong program Jargas. Program ini didorong untuk membantu pemerintah untuk menyalurkan distribusi subsidi tepat sasaran
“Ya, sejak akhir tahun lalu dan juga sampai dengan saat ini kami berkomunikasi sangat intens dengan pemerintah karena seperti kita tahu salah satu aims-nya kan kita ingin membangun 4 juta sambungan rumah tangga. Yang kemudian di akhir 2023 kita rasionalisasi menjadi sekitar 2,5 juta sambungan rumah tangga,” ujarnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, dikutip Jumat (26/4/2024).
Rosa juga mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan dukungan yang besar dari pemerintah untuk memperoleh sumber komoditas yang murah. Selain itu, pihaknya membantu pemerintah untuk membangun jargas demi melakukan pengurangan subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG) di dalam negeri.
“Kemudian juga pemerintah membantu kita untuk melihat area-area mana yang hari ini subsidi LPG-nya juga besar. Jadi di dalam Pertamina Group kami juga melihat bagaimana nanti policy membangun jargas itu tepat sasaran dengan dapat melakukan pengurangan LPG subsidi-nya. Jadi bukan menghilangkan LPG, sama sekali bukan itu,” kata Rosa.
Dengan begitu, Rosa menyebutkan pihaknya akan memenuhi kebutuhan masyarakat akan gas dan mendorong kemandirian energi dalam negeri dalam suplai gas.
“Kalau ini kita bisa lakukan perencanaannya dengan baik, logistik cost kita juga akan turun. Artinya berapa yang akan dinikmati masyarakat itu juga akan semakin rendah gitu biayanya,” tandasnya.
Artikel Selanjutnya
Bos PGN: Harga Gas Industri Tak Naik & Jargas RT Diperluas
(pgr/pgr)