Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia tipa tahun rutin mengimpor beras dengan jumlah yang tidak sedikit. Impor dilakukan agak stok beras di dalam negeri berkecukupan karena tingginya permintaan dan produksi beras kerap mengalami masalah setiap tahunnya.

Hal ini yang menjadi perhatian Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut mengungkapkan punya strategi agar Indonesia bisa berswasembada beras sekaligus tak perlu lagi impor. Caranya dengan melibatkan Negeri Tirai Bambu, China.

Pada pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi beberapa waktu lalu, Luhut meminta China untuk melakukan transfer of technology terutama soal pembibitan padi. China saat ini menjadi salah satu negara yang produksi berasnya cukup besar karena padinya sangat produktif.

“Hasilnya menurut saya luar biasa langsung menyentuh hal-hal yang sangat kita butuhkan yang pertama soal padi jadi saya sudah lapor ke Pak Presiden kita minta mereka memberikan teknologi padi mereka dimana mereka sudah sukses menjadi swasembada dan mereka bersedia,” ungkap Luhut dikutip dari akun media sosial Instagram miliknya, Senin (22/4/2024).

[Gambas:Instagram]

Luhut menuturkan pada prinsipnya China sudah setuju tinggal Indonesia yang harus mencari partner lokalnya. Menurut rencana, program kerja sama Indonesia-China soal perberasan ini akan diuji coba di lahan Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

“Kita tinggal sekarang mencari local partner-nya untuk membuat di Kalteng karena tanahnya itu dari zaman dulu sudah ada sampai satu juta hektare tapi kan secara bertahap bisa dikelola apa nanti seratus ribu, dua ratus ribu dan seterusnya. Dan off taker-nya adalah Bulog. Kita berharap ya enam bulan dari sekarang mungkin kita sudah mulai dengan proyek ini tinggal kita sekarang mau ajak anak anak muda Indonesia yang bidang pertanian untuk ikut di situ,” tuturnya.

Bagi Luhut, kerja sama ini harus segera direalisasikan agar Indonesia bisa mandiri soal perberasan. Luhut menegaskan apabila program ini jalan, beras yang selalu menjadi masalah Indonesia setiap tahun beres. Indonesia tak perlu lagi mengimpor jutaan beras.

“Jadi kalau program ini jalan dan menurut saya harus jalan kita sebenarnya minta 4-5 ton aja kalau kia punya di Pulau Pisau, Kalteng itu 400 ribu itu sudah hampir 2 juta bisa kita teruskan dengan yang lain ya sudah selesai masalah ketahanan pangan kita untuk tadi beras. Kita menjadi lumbung pangan nanti ke depannya yang harusnya demikian,” sebutnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Kenapa RI Masih Impor Beras? Tak Disangka Jokowi Jawab Begini


(wur/wur)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *